Geodesi adalah…
Mungkin kebanyakan orang datang di tulisan ini karena keyword itu, atau mungkin juga saya cuman berburuk sangka. Tapi apa pentingnya, mari kita lanjutkan saja
Ini bukan Ujian Akhir Semester, bukan pula tugas yang kerap menghiasi kehidupan kalian selama di bangku perkuliahan
bukan…
sekarang siapkan kopi, kacang atau camilan lainnya, barangkali tulisan saya nanti akan terasa membosankan
Meskipun judul diatas diakhiri dengan tanda tanya, tapi semoga nanti di akhir tulisan sudah tidak ada lagi tanda tanya diantara kita
Yaasalam….
Intro dulu gan
Tulisan yang berasal dari kegelisahan, keresahan, kekalutan, dan keheranan saya tentang banyaknya yang belum paham dan bahkan mungkin belum pernah mendengar sama sekali tentang apa itu Geodesi
Banyak orang awam yang mungkin masih belum bisa membedakan antara Geodesi, Geologi, Geografi, dan Geofisika.
Atau kalian juga belum?
Yasalaaam….
Ironisnya, pada suatu ketika pernah ada rekan sejawat yang bertanya
“Hai Akhi, sebenernya Akhi ini kuliah ngambil apa?” Ujar seorang Ukhti berparas rupawan dengan hijab merah muda
Kemudian dengan penuh rasa bangga dan dada yang dibusungkan seraya berucap “Saya ngambil Teknik Geodesi Ukhti”
Lantas bagaimana reaksi sang Ukhti?
Seperti yang sudah kita duga, mengernyitkan alis dan dahu ke atas, menandakan agak asing dengan istilah yang baru saja dia dengar
Kemudian timbul feedback dan tidak seperti yang saya harapkan,
“Oh berarti yang belajar batu-batuan gitu ya” ujarnya penuh keyakinan
Batu-batuan dong. Iya dong batu-batuan. Batu ginjal.
Nah dari sini kemudian saya terbesit niat untuk meluruskan ajaran yang selama ini didapat oleh sang Ukhti dengan kerudung merah muda itu yang ternyata sudah jauh melenceng dari nilai-nilai yang sesungguhnya
Oke, kita mulai dari mana ya?
Gatau lanjut aja deh
Geodesi Adalah
Menurut wikipedia, Geodesi menurut pandangan awam adalah cabang ilmu geosains yang mempelajari tentang pemetaan bumi. Geodesi adalah salah satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan bumi.
Masih menurut wikipedia, Geodesi berasal dari bahasa Yunani, Geo (γη) = bumi dan daisia / daiein (δαιω) = membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi
Sebenarnya istilah “Geometri” sudah cukup untuk menyebutkan ilmu tentang pengukuran bumi, dimana geometri berasal dari bahasa Yunani, γεωμετρία = geo = bumi dan metria = pengukuran, yang secara harfiah berarti pengukuran tentang bumi. Namun istilah geometri, yang merupakan dasar untuk mempelajari ilmu geodesi, telah lazim disebutkan sebagai cabang dari ilmu matematika
Sampai disini paham? belum? sama.. oke lanjut
Jenis-jenis Pengukuran dalam Geodesi
Ketika kita berbicara tentang Geodesi, satu kata yang terbesit adalah Peta
Yes, Teknik Geodesi (Geodetic Engineering) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat peta. Pemetaan dan permodelannya bukan hanya di atas permukaan tanah, tapi bisa juga di udara dan perairan. Keren kan? udah kayak avatar
Secara umum pengukuran dalam Geodesi terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu diantaranya
1. Pengukuran Terestris atau Survey Terestris
Pengukuran atau survey terestris adalah pengukuran dimana pengamat dan objek yang diukur sama-sama berada di atas permukaan bumi.
Ya dong, kalo ga di atas permukaan bumi melayang dong, meninggoy dek
Serius-serius
Menurut Badan Informasi Geospasial dalam suatu postingannya. Survey terestris merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi di mana pengamat melakukan kontak langsung dengan objek yang akan di petakan. Pada dasarnya pengukuran survey terestris dilakukan untuk mendapatkan informasi posisi dari suatu objek di permukaan bumi. Metode pengukuran terestris mencakup pengumpulan data besaran arah, sudut, jarak, dan ketinggian yang diperoleh langsung dari lapangan.
Contoh pengukuran terestris itu seperti apa ya ?
Pengukuran menggunakan total station, waterpass, dan theodolite merupakan penerapan pengukuran secara terestrial. Karena objek yang dipetakan dam pengamat (si surveyor nya) melakukan kontak langsung
Sudah paham kan? Sudah dong
Tak kasih contoh gambarnya deh tuh di bawah
2. Pengukuran Ekstra Terestris atau Survey Ekstra Terestris
Setelah diatas kita menyinggung tentang terestris, sekarang ada lagi tetangga terdekatnya. Yakni Ekstra Terestris
Pengukuran yang disebut survey ekstra terestris ini adalah pengukuran yang memanfaatkan wahana benda-benda angkasa sebagai media dalam penentuan posisi di permukaan bumi
Contohnya, penggunaan GPS ketika melakukan pengukuran. Pengukuran dengan GPS merupakan pengukuran yang termasuk ke dalam ranah survey ekstra terestris. Karena apa? ya itu di atas udah saya tulis dong definisi ekstra terestris apa, masak saya tulis lagi disini. Dikira spam dong ntar.
Yaasalam…
Oke mudah kan? paham? tapi pengen liat gambarnya?
oke tak kasih gambar bapak-bapak ganteng yang lagi pegang GPS Geodetik ya dibawah ini
3. Pengukuran secara Fotogrametris
Kemudian selanjutnya adalah untuk pemetaan yang ada di udara. eh maksudnya menggunakan dan memanfaatkan peralatan yang di udara, eh gimana sih ngomongnya
Pemetaan permukaan bumi dengan mengandalkan foto udara sebagai media atau wahana untuk penafsiran objek dan pengukuran geometrinya. Nah kira-kira demikian lah
Pengukuran dengan foto udara ini juga bermacam-macam peralatan yang digunakan, mulai dari pesawat tanpa awak yang berukuran kecil sampai lumayan besar sampai dengan pesawat lidar yang cukup besar untuk media akauisisi datanya, yang jelas bukan total station
Ya kali total station terbang dong, siapa yang mau nerbangin.
Kami kebetulan juga ada artikel tentang pemetaan drone, kali aja mau baca kan ya
Pemetaan dengan Menggunakan Drone. Alternatif Pemetaan yang Ringkas
4. Survey Hidrografi
Beda di darat, beda di laut. Ya kali kita suruh ngukur di Laut pake meteran dorong
Perlengkapan perang para Geodet di ranah perairan nggak kalah keren ketimbang di darat sama udara. Ada Echosounder, ROV, Side Scan Sonar, Sub-Bottom Profiling, dan lain sebagainya
Di bawah coba kita kasih ilustrasinya deh ya
Seluruh bumi adalah ranah studi Geodesi
In the end of day. Produk akhir dari Geodet (sebutan kerennya para pegiat geodesi), adalah sebuah peta.
Dari peta dan data spasial yang kita akuisisi bisa digunakan untuk keperluan lebih lanjut, ambil contoh, dari data survey topografi kita bisa mengetahui berapa volume tanah yang diperlukan untuk penunjang pekerjaan konstruksi.
Dari data foto udara juga bisa digunakan sebagai acuan lebih lanjut untuk perencanaan Rencana Tata Ruang di suatu perkotaan, dan lain sebagainya.
Pada intinya, seluruh bumi adalah ranah studi Geodesi, hebat kan? Jelas…
“Prospek kerjanya dimana aja?”
Seperti yang saya bilang, seluruh bumi ini adalah ranah Geodesi jadi jawabannya adalah, bisa dimana aja hehehe…
“Persaingan di dunia kerja gimana ?”
Boleh dihitung jumlah perguruan tinggi yang ada Teknik Geodesi-nya ada berapa, tapi lapangan pekerjaannya boleh dibilang Alhamdulillah selalu ada, dari skala kecil, menengah, sampai besar. Jarang saya nemu lulusan Geodesi kok nganggur.. ya kecuali karena lagi ga ada kerjaan. Namanya masih nganggur juga sih, tapi jarang
Pada akhirnya, dibalik ketidak-populeran Geodesi, kami cuman bisa ngucapin “selamat”
Selamat bagi kalian yang sedang mendalami keilmuan ini, karena kalian telah tersesat. Di jalan yang benar
Iklan lagi deh mumpung di akhir kan
Oke my friends, itu tadi sekelumit cerita yang mungkin masih sangat-sangat belum menjelaskan arti dari Geodesi secara benar-benar dalam tapi setidaknya gambaran atau kulit luarnya sudah terwakili.
Jika teman-teman sekalian belajar hal baru hari ini dan mendapat wawasan sedikit dari konten diatas, jangan lupa share ke media sosial teman-teman. Agar semakin banyak hari ini yang belajar hal baru.
Silakan juga bagi yang ingin menambahkan atau kritik serta saran, kolom komentar tersedia secara lebar untuk kita semua. Saran yang membangun akan sangat kami apresiasi disini
Dan jika ada yang membutuhkan jasa pengukuran topografi, ataupun pengukuran yang lain. Kami selaku penyedia jasa survey pemetaan siap sedia dalam membantu Anda. Silakan menghubungi narahubung yang sudah tersedia untuk informasi lebih lanjutnya