jasaukurtanah.com – Peranan seorang Surveyor Geodesi seperti kita ketahui dalam aplikasinya sangat banyak sekali. Termasuk dalam pemantauan infrastruktur. Bagaimanakah peran seorang Surveyor Geodesi dalam Pemantauan Jembatan dan Bangunan Lainnya?
Suatu infrastruktur, termasuk jembatan, tentunya memerlukan pemeliharaan agar bisa bertahan lama. Salah satu caranya adalah dengan memantau pergerakannya, apakah pergeseran dan pergerakannya berbahaya atau tidak. Dalam istilah keilmuan Geodesi, pergeseran ini disebut dengan Deformasi.
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda. Berdasarkan dari definisi tersebut, deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif.
Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain. Perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada umumnya mengacu kepada suatu sistem kerangka referensi (absolut atau relatif).
Dalam analisis deformasi, terdapat dua macam pendekatan. Yaitu, pendekatan geodetis dan pendekatan fisis. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan geodetis diantaranya:
- Pendekatan Stokastik
- Penentuan Posisi
- Kerangka Referensi, Sistem Referensi, Kerangka Koordinat, Sistem Koordinat
- Kerangka Kontrol Horizontal dan Vertikal
Untuk mengetahui terjadinya deformasi, tentu saja kita harus melakukan survey. Adalah Survey Deformasi dan Geodinamika istilah teknisnya.
Survey deformasi dan geodinamika sendiri adalah survey geodetik yang dilakukan untuk mempelajari fenomena-fenomena deformasi dan geodinamika.
Fenomena-fenomena tersebut terbagi atas 2, yaitu fenomena alam seperti pergerakan lempeng tektonik,aktivitas gunung api, dan lain-lain. Fenomena yang lain adalah fenomena manusia seperti bangunan, jembatan, bendungan, permukaan tanah, dan sebagainya.
Survey deformasi dan geodinamika itu sendiri bisa bermacam-macam metodenya. Dengan metode konvensional bisa dilakukan juga, contohnya dengan menggunakan theodollit, total station ataupun sipat datar.
Dengan kemajuan teknologi muncul metode baru dalam survey deformasi dan geodinamika, yaitu metode satelit. Dengan metode satelit dapat dilakukan dengan menggunakan Global Navigation Satelite System (GNSS) ataupun dengan menggunakan penginderaan jauh.
- Baca Juga : Pengenalan GNSS dan Aplikasinya
Bagaimana caranya seorang Surveyor Geodesi melakukan Pemantauan Tersebut?
Misalnya di beberapa bagian jembatan, ada beberapa titik untuk memantau pergerakan jembatan itu. Titik ini bisa berupa tanda tambah (+) yang dipahat di bagian jembatan, bisa berupa pilar, bisa berupa tugu atau patok. Intinya ada titik yang permanen di beberapa bagian dari jembatan itu. Dengan GPS tipe geodetik, seorang surveyor geodesi bisa mengukur posisi/koordinat titik-titik itu. Anggap saja ada 5 titik A, B, C, D, dan E. Misalnya hari ini diukur, maka didapatkan koordinat/posisi untuk kelima titik tersebut. Secara berkala, misalnya setiap bulan, titik yang sama diukur lagi koordinatnya. Karena titik itu adalah titik tetap maka harapannya koordinat/posisinya tidak akan berubah. Katakanlah pengukuran dilakukan selama 1 tahun setiap bulan sehingga ada 12 hasil ukuran untuk masing-masing titik. Coba perhatikan gambar berikut.
Sekarang bisa dibandingkan koordinat titik A hasil ukuran pertama, kedua dan seterusnya sampai ukuran ke-12. Jika ternyata hasil ukuran itu berbeda, berarti titik A mengalami pergeseran. Hal yang sama dianalisa untuk titik B, C, D, dan E. Jika ada titik yang sama hasil ukurannya selama setahun berarti titik tersebut tidak bergeser sama sekali.
Jangan Lupa Baca Juga :
- Peranan Surveyor dalam Bidang Properti
- Peranan Surveyor Geodesi dalam Mitigasi Bencana
- Jika Imam-mu adalah seorang Surveyor
- Perempuan, Geodesi, dan Dinamikanya dalam Dunia Survey Pemetaan di Indonesia
Sebaliknya, jika koordinat untuk masing-masing titik berubah nilainya maka titik tersebut pasti bergeser atau mengalami deformasi. Pergeseran inilah yang kemudian dianalisa. Misalnya titik A dan E adalah di kedua ujung jembatan. Jika terbukti A dan E sama-sama bergerak dan terbukti saling menjauh satu sama lain (missal titik A bergerak ke barat, titik E bergerak ke timur) artinya jembatan itu meregang/memuai. Jika pergerakan ini ekstrim maka bisa diduga bahwa jembatan itu bisa saja akan rusak/ambruk/patah karena ujung-ujungnya ditarik ke arah yang berlawanan.
Surveyor Geodesi disini bertugas untuk menunjukkan apakah terjadi pergerakan pada jembatan atau tidak. Selanjutnya disiplin lain yang lebih paham akan melakukan tindakan untuk mengatasi persoalan yang mungkin timbul akibat pergerakan/pergeseran/deformasi itu. Demikianlah orang Geodesi bisa berkontribusi dalam memantau pergeseran jembatan.
Salah satu contoh lain dalam Survey Deformasi dan geodinamika adalah pengamatan pergerakan lempeng. Interior bumi kita terdiri dari lapisan-lapisan yang mempunyai karakteristik tersendiri. Lithosphere yang merupakan tempat berpijaknya benua dan samudra, berada di atas lapisan yang berifat fluida yaitu lapisan Astenosphere dan Mesosphere. Sehingga Lithosphere seolah-olah mengapung, dan selalu dalam keadaan tidak stabil, sangat mudah bergerak jika ada beban atau gaya yang bekerja padanya. Salah satu gaya yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng adalah arus Konveksi.
Dengan melakukan pengamatan menggunakan GPS model pergerakan lempeng dapat ditentukan dengan membandingkan posisi titik-titik di atas permukaan lempeng dalam suatu kurun waktu tertentu.
Yup demikian uraian singkat mengenai peranan surveyor geodesi dalam pemantauan pergerakan jembatan, bangunan, dan infrastruktur lainnya. Silakan bagikan tulisan ini jika bermanfaat. Dan jika berkenan silakan tinggalkan pesan di kolom komentar yang telah disediakan.
Sumber :
Made Andi – Bagaimana Orang Geodesi Memantau Pergeseran Jembatan
gedbinlink – Deformasi